Selamat datang.........Ahlan Wa Sahlan..........Welcome....................!!!

Minggu, 24 April 2011

Wisata Megalit Di Kampung Jeme Kite

Kabupaten Lahat memiliki potensi wisata bersejarah batu megalith yang berusia lebih dari 4.000 tahun, dan diperkirakan berasal peninggalan dari kebudayaan Dongson, Kamboja. Benda bersejarah yang mencerminkan seni dan budaya masyarakat lampau yang bernilai sangat tinggi berupa arca, kubur batu (nisan), menhir (batu tiang), batu berlubang (rumah batu), dolmen (meja batu), dan tersebar di hampir di seluruh dataran tinggi Pasma, meliputi Kabupaten Lahat, Kabupaten Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.
Daerah-daerah yang memiliki megalit ini diantaranya adalah Desa Tinggi Hari, Pulau Pinang, Kota Agung, Merapi, Jarai, Fajar Bulan, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Tanjung Sakti, Pendopo, Muara Pinang, Ulu Musi, Tegur Wangi, Tanjung Aro, Talang Tinggi, dan Belumai.
Berikut beberapa gambaran Megalit bersejarah yang juga merupakan objek wisata di Kabupaten Lahat.

Megalit Tinggi Hari
 
Megalit Tinggi Hari merupakan Megalit yang sering dikunjungi oleh wisatawan, karena bentuknya yang sangat unik. Megalit Tinggi Hari terletak di Desa Tinggi Hari Kecamatan Pulau Pinang, 18 km Kota Lahat
 
batu tiang enam
 
Batu Tiang Enam ini terletak di Desa Pajar Bulan Kecamatan Tanjung Sakti, 104 km dari Kota Lahat
 
batu macan
 
Batu macan yang terdapat di Kecamatan Pulau Pinang, Desa Pagar Alam Pagun ini sudah ada sejak jaman Majapahit pada abad 14. Batu macan ini merupakan simbol sebagai penjaga (terhadap perzinahan dan pertumpahan darah) dari 4 daerah, yaitu : Pagar Gunung, Gumai Ulu, Gumai Lembah, dan Gumai Talang
 
 rumah batu
 
Lokasi wisata Rumah Batu terletak sekitar 80 km dari kota Lahat, tepatnya di desa Kota Raya Lembak Kecamatan Pajar Bulan. Rumah Batu ini merupakan salah satu benda megalitik yang pada dindingnya terdapat lukisan kuno berupa makhluk-makhluk aneh
 
 lukisan
 
Di Kota Raya Lembak Kecamatan Jarai 72 Km dari kota Lahat ditemukan megalith berupa Rumah Batu yang didalamnya terdapat lukisan kuno dan menyimpan sejuta misteri. Lukisan dinding rumah batu tersebut sepintas menyerupai burung hantu kadang seperti wajah misterius. Menurut Prof. Dr. M. Yamin bahwa warna bendera merah putih Indonesia diambil dari warna lukisan yang terdapat di dinding rumah batu tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar